(1934 : Vittoria Pozzo Menjawab "Tantangan" Mussolini)
Dalam diri Benito
Mussolini, Italia memiliki pemimpin yang ingin menggunakan segala cara
dan alat untuk menyebarluaskan informasi dan pesan dari negaranya. Jadi,
ketika FIFA menyatakan bahwa Piala Dunia 1934 digelar di Italia, hal
itu dipandang sebagai sarana propaganda bagi Il Duce dan, sebagai
konsekuensinya, Italia harus memenangi ajang itu.
Untungnya, Italia memiliki pelatih visioner dalam diri Vittoria
Pozzo. Dikenal sebagai pelatih pertama berpemahaman taktik mumpuni, Il
Vecchio Maestro menjawab "tantangan" Mussolini. Ia membawa Italia
mencetak rekor sebagai tim Eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia,
seperti Uruguay, di kandang sendiri.
Kebanggan Uruguay sebagai tuan rumah dan Piala Dunia pertama tak bisa
digantikan. Namun, Italia juga layak berbangga diri menjuarai Piala
Dunia edisi kedua, mengingat Piala Dunia 1934 diikuti lebih banyak
peserta dan digelar di lebih banyak kota.
Piala DUnia 1930 Uruguay diikuti 13 peserta dan semua pertandingan
berlangsung di Montevideo. Piala Dunia pertama dinilai sukses sehingga
semakin banyak negara yang ingin tampil di Piala Dunia 1934 Italia. FIFA
pun memperkenalkan babak kualifikasi untuk menyaring 32 tim menjadi 16
tim.
Uniknya, Uruguay sama sekali tak masuk daftar peserta Piala Dunia
1934. Mereka menolak mengikuti ajang itu sebagai "balas dendam" karena
Italia tak tampil di Piala Dunia 1930. Uruguay pun mencetak sejarah
sebagai satu-satunya juara bertahan yang tak tampil untuk mempertahankan
gelar juaranya.
Piala Dunia 1934 diawali dengan babak penyisihan yang terdiri dari
delapan pertandingan. Setiap pertandingan digelar di kota berbeda. Kota
yang menjadi kota penyelenggara adalah Bologna, TUrin, Florence, Genoa,
Naples, Milan, Roma, dan Trieste.
Italia memulai perjalanan mereka menuju juara dengan mengalahkan
Amerika Serikat 7-1 di Roma, pada 27 Mei 1934. Mereka kemudian bertemu
Spanyol di babak perempat final.
Italia berhasil menyingkirkan Spanyol pada pertandingan ulang
perempat final dengan skor 1-0, di Florence, 1 Juni 1934. Pertandingan
ulang digelar setelah Italia dan Spanyol bermain 1-1 hingga akhir babak
tambahan, pada laga perempat final di Florence, 31 Mei 1934. Inilah kali
pertama peraturan tanding ulang diperkenalkan.
Di babak semifinal, Italia bertemu Austria. Mereka menang 1-0 atas
Austria berkat gol Enrique Guaita pada menit ke-19 dan dengan begitu
meraih tiket masuk final.
Ceko menjadi lawan Italia di babak final. Italia mengunci gelar juara
setelah menang 2-1 melalui babak tambahan. Sementara gol Ceko dicetak
Antonin Puc pada menit ke-71, gol Italia dicetak Raimundo Orsi (81) dan
Angelo Schiavito (95).
Rekor Piala Dunia 1934
Sepatu Emas: Oldrich Nejedly (Ceko, 5 gol).
Total gol tercipta: 70 gol. Italia menjadi tim terbanyak mencetak gol dengan 12 gol.
Format: Sistem gugur dan tanding ulang untuk pertandingan yang berakhir imbang Jumlah pertandingan 17.
Sepatu Emas: Oldrich Nejedly (Ceko, 5 gol).
Total gol tercipta: 70 gol. Italia menjadi tim terbanyak mencetak gol dengan 12 gol.
Format: Sistem gugur dan tanding ulang untuk pertandingan yang berakhir imbang Jumlah pertandingan 17.
Trivia:
Luis Monti yang tampil untuk Argentina pada Piala Dunia 1930 membela Italia pada Piala Dunia 1934.
Pemain Italia Luigi Allemandi diskors seumur hidup karena menerima
suap, tetapi sanksi itu dicabut sehingga Allemandi bisa membela Italia
di putaran Final Piala Dunia 1934.
Pertandingan ulang babak perempat final antara Italia dan Spanyol digelar kurang dari 24 jam setelag laga pertama.
(Sumber: Kompas.com)