(1954: Pembalasan Jerman Barat)
SWISS mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia
kelima, dan ajang ini juga menjadi puncak ulang tahun ke-50 Markas FIFA
yang berada di Zurich. Negera ini telah mendapat jaminan turnamen sepak
bola antar-negara tersebut usai kongres Perang dunia pertama 1946, dan
mereka telah menghabiskan waktu selama delapan tahun untuk membangun Stadion baru sebagai tempat Pertandingan.
Sebenarnya, stadion-stadionnya kecil dengan daya tampung yang kecil
pula. Tetapi Swiss mampu meraup Keuntungan finansial yang besar, karena
mereka pandai memanfaatkan bisnis turnamen ini yang pastinya sangat
menarik minat seluruh pemirsa Pecinta sepak bola di seluruh dunia. Dan,
di Swiss inilah untuk pertama kalinya pertandingan ditayangkan televisi
meskipun masih dalam lingkup terbatas.
Pada Piala Dunia Swiss ini, Presiden FIFA Rodolphe Seeldrayers
kembali membuat perubahan pada format turnamen. Pria asal Belgia
tersebut mengusulkan agar 16 tim yang tampil dibagi dalam empat grup
yang masing-masingnya dihuni dua tim unggulan yang tidak perlu harus
saling bertarung di fase grup ini. Dan, di babak ini juga diperkenalkan
sistem perpanjangan waktu jika skor pertandingan tetap imbang.
Di Piala Dunia ini, yang untuk pertama kalinya terselenggara di Eropa
setelah Perang Dunia II, Hungaria menjadi kekuatan baru yang sangat
diperhitungkan. Pasalnya, Tim Eropa Timur ini bermain paling agresif dan
menjadi Pencetak gol tersubur, yang belum terjadi di Piala Dunia-Piala
Dunia sebelumnya.
Lihat saja perjalanannya menuju babak final. Mereka tampil sangat
beringas untuk menggasak Jerman Barat 8-3, selanjutnya membantai Korea
Selatan 9-0. Tak heran jika Hungaria menjadi favorit juara. Di sini pula
lahir beberapa bintang top seperti Puskas, Kocsis (menjadi top skor),
Hidegkuti dan Czibor.
Tim lain yang juga menjadi favorit adalah Uruguay karena mereka masih
tidak terkalahkan selama babak penyisihan grup. Ini merupakan prestasi
terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia. Negara Amerika Selatan ini lolos
ke perempat final setelah mengalahkan Cekoslovakia dan Skotlandia.
Di babak delapan besar, terjadi sebuah rekor baru untuk Piala Dunia
ketika Austria bertemu Swiss. Pasalnya tercipta 12 gol, di mana Austria
menjadi pemenang dengan skor 7-5. Sampai sekarang, skor tertinggi di
fase knock-out ini belum terpecahkan.
Sedangkan di partai lain, Uruguay melanjutkan kiprahnya dengan
menggulung Inggris 4-2, begitu juga dengan Hungaria yang menggilas
Brasil 4-2, dalam duel terbrutal yang pernah terjadi di ajang sepak bola
paling bergengsi ini. Pertarungan Hungaria vs Brasil ini disebut juga
dengan "The Battle of Berne", karena tiga pemain dikartumerah dan
pertarungan berlanjut sampai peluit akhir berbunyi. Sementara itu,
Jerman Barat sudah pulih lagi usai disikat Hungaria di babak pertama,
dengan mengalahkan Yugoslavia 2-0.
Dari hasil-hasil tersebut, muncullah tim yang lolos ke semifinal di
mana dua tim favorit, Uruguay dan Hungaria, harus bertemu untuk
memperebutkan tiket ke final. Di partai lain, Jerman Barat bertemu
tetangganya, Austria.
Uruguay yang untuk pertama kalinya berpartisipasi pada Piala Dunia
yang diselenggarakan di Eropa, memberikan perlawanan gigih. Dan,
pertarungan kedua tim ini berlanjut hingga babak perpanjangan waktu dan
Hungaria keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2. Hasil ini juga
mengakhiri rekor Uruguay yang tak terkalahkan sepanjang turnamen ini.
Sementara itu, Jerman Barat terus menunjukkan grafik penampilan yang
meningkat. Di babak empat besar ini mereka menggelontor gawang Austria
sebanyak enam kali, sedangkan gawangnya hanya kebobolan satu kali.
Alhasil, Jerman Barat pun melangkah ke final dengan modal kemenangan 6-1
untuk menciptakan final yang sangat bergengsi.
Rupanya, eforia di babak empat besar ini berlanjut hingga ke final.
Tampil dengan semangat berlipat ganda untuk membalas sakit hatinya
akibat dipermalukan pada babak penyisihan grup, Jerman Barat menang
dengan skor 3-2.
Tetapi perjalanan "Der Panzer" untuk mengukir prestasi ini diwarnai
pertandingan yang dramatis. Bagaimana tidak, mereka sempat tertinggal
0-2 dan bayang-bayang kehancuran akibat kekalahan 3-8 mulai terbayang
lagi.
Namun, Jerman Barat kembali memperlihatkan mental juaranya. Tim yang
terkenal dengan permainan 'terlambat panas' sehingga mendapat julukan
"tim Panser" ini mampu membalikkan keadaan dengan mencetak tiga gol
balasan, sekaligus memastikan diri untuk pertama kalinya menggondol
trofi paling bergengsi ini. Sebuah pembalasan yang manis dan sempurna
karena berujung pada gelar juara dunia. Sedangkan di partai perebutan
medali perunggu, Austria keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1.
Begitulah Sejarah piala Dunia 1954
sumber Tribun news.com